morfologi imbuhan gabung



BAB I

PENDAHULUAN

Bagian dari tata bahasa yang membicarakan bentuk kata disebut morfologi. Pengertian tentang bentuk belum jelas bila kita belum mengetahui lebih lanjut tentang wujudnya. Kata kompleks adalah suatu bentuk kata yang paling sedikit terdiri atas morfem bebas dan merfem terikat. Dalam tata bahasa Indonesia, morfom bebas disebut kata dasar sedangkan morfem terikat disebut imbuhan. Morfem terikat dalam tata bahasa Indonesia dapat dibagi atas empat macam berdasarkan tempat terikatnya pada sebuah morfem dasar yaitu prefiks, infiks, sufiks dan konfiks. Dalam hal ini muncullah imbuhan gabung dan konfiks.
1.      Apa pengertian dari konfiks?
2.      Bagaimana bentuk dari konfiks?
3.      Apa pengertian dari imbuhan gabung?
4.      Bagaimana bentuk dari imbuhan gabung?
1.      Untuk mengetahui pengertian dari konfiks.
2.      Untuk mengetahui bagaimana bentuk dari konfiks.
3.      Untuk mengetahiu pengertian dari imbuhan gabung.
4.      Untuk mengetahui bagaimana bentuk dari imbuhan gabung.
1.      Dapat mengetahui pengertian dari konfiks.
2.      Dapat mengetahui bagaimana bentuk dari konfiks.
3.      Dapat mengetahiu pengertian dari imbuhan gabung.
4.      Dapat mengetahui bagaimana bentuk dari imbuhan gabung

 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konfiks

            Afiks (atau imbuhan) yang dipakai untuk menurunkan verba ada empat, yaitu prefiks, sufiks, konfiks, dan infiks. Namun dalam  makalah ini kami akan membahas mengenai konfiks. Konfiks adalah imbuhan yang dibubuhi prefiks dan sufiks yang secara serentak diletakkan pada dasar kata.

2.2 Pembentukan Konfiks

Prefiks dan sufiks dapat membentuk konfiks jika dua syarat berikut terpenuhi. Pertama, keterpaduan antara prefiks dan sufiks bersifat mutlak, artinya kedua afiks itu secara serentak dilekatkan pada dasar katanya. Jika salah satu afiks yang digunakan akan menjadi:
1)      kata bentukan, pada umumnya tidak mempunyai arti. Kalau pun ada yang mempunyai arti, arti tersebut tidak satu kelas dengan kelas kata yang terjadi jika afiks-afiks tersebut digunakan bersama-sama.
2)      Setelah diberi konfiks, afiks tersebut umumnya merupakan kelas substantiva (benda), kecuali ber-an.
Dalam bahasa Indonesia kami dapati afik belah (atau konfiks) PEN+AN, PER+AN, KE+AN, MEN+KAN, MEN+I, BER+AN dan SE+NYA. Di bawah ini kami jelaskan tiap-tiap konfiks tersebut.
Perhatikan contoh berikut:
1)      PeN-an
PEN+AN mengandung pengertian-pengertian sebagai:
a)      Hal/ proses: pembentukan, penggunaan, penghargaan,pembakaran;
Dari salah satu contoh di atas misal: PeN+bakar+an jadi cara bacanya kata dasar bakar dibubuhi prefiks PeN dan sufiks –an secara serentak menjadi pembakaran.
b)      Hal/hasil: pengairan, pengalaman, penghasil, pengambilan;
c)      Tempat: penggilingan, penampung, pengadilan, pengasingan.
Menurut Putrayasa (2008/36) contoh dari PEN+AN seperti:
 Perampokan(substantiva abstrak) yang jika kata tersebut dipecah akan menjadi:
Perampok: mempunyai arti, tetapi tergolong kelas substantiva konkret.
Rampokan: mempunyai arti, tetapi tergolong substantiva konkret.
Oleh karena itu, kata perampokan adalah konfiks.
2)      Per-an
Konfiks PER+AN biasanya diturunkan dari kata-kata yang berawalan BER, sedangkan kata yang brkonfiks PEN+AN diturunkan dari kata-kata yang berawalan MEN. Perhatikan contoh berikut
MEN                           PEN+AN                                BER                 PER+AN
a.       Mengajar               Pengajaran                               belajar              Pelajaran
b.      Membuat               pembuatan                               berbuat                        perbuatan
c.       Mengganti             penggantian                             berganti           pergantian
d.      Menggeser             penggeseran                            bergeser           pergeseran
Penggunaan konfiks PER+AN sebagai berikut:
a.       Hal (proses/hasil): perusahaan, perumpaan, persoalan, pertalian, persewaan.
b.      Tempat: perapian, perbatasan, perguruan, perkampungan.
c.       Kumpulan: pertanaman, persenjataan.
menurut Putrayasa (2008/37) contoh dari PER+AN seperti berikut:
a.       Per+ikan+an: perikanan
Jika kata tersebut dipecah akan menjadi
Perikan: tidak mempunyai arti
Ikanan: tidak mempunyai arti
Oleh karena itu, per-an adalah konfiks dan merupakan satu morfem.
3)      Ke-an:
Samsuri (1988/86) konfik KE+AN dapat diletakkan pada nomina, verba, atau adjketiva, seperti (a) ketuhanan, kewajiban, kepahlawanan, (b) keputusan, kenaikan, kemunduran, dan (c) kesehatan, kesabaran, keperluan. Terdapat sebuah kasus KE+AN diletakkan pada numeralia, yaitu kesatuan. Adapun makna konfiks KE+AN sebagai berikut:
a.       Hal: keagamaan, kebangsaan, kehutanan, kedatangan.
b.      Menderita: kehujanan, kemalaman, kesiangan, kecurian.
c.       Tempat/daerah: kerajaan, kecamatan, kelurahan.
Perhatikan contoh berikut Putrayasa (2008/36)
1.      Ke+ duduk+an: kedudukan.
Keduduk: tidak mempunyai arti
Dudukan: tidak mempunyai arti
Oleh karena itu, ke-an pada kata kedudukan adalah konfiks dan merupakan satu morfem.
4)      Men+kan
(Samsuri, 1988/87) Konfiks MEN+KAN dapat dilekatkan pada nomina, verba dan adjektiva, sedangkan numeralia hanya terdapat pada kasus satu saja. Contoh kata-kata itu ialah (a) mendatangkan, menyekolahkan, menjalankan; (b) melaksanakan, mengirimkan, mengerjakan; (c) menjengkelkan, melalaikan, menjelaskan; dan (d) menyatukan. Adapun makna MEN+KAN adalah sebagai berikut:
a.       i. ‘kausatif’: mengakibatkan, membahayakan, mencerminkan;
ii. ‘melakukan’: menyembunyikan, menceritakan;
iii. ‘memberi’: mengizinkan, menjanjikan, menempatkan.
b.      i. ‘kausatif’ : membangkitkan, membubarkan, mendatangkan;
ii. ‘melakukan’: menganjurkan, membicarakan, mengerjakan;
c.       i. ‘kausatif’: menmgakibatkan, membahagiakan, membebaskan;
ii. ‘melakukan’: mengabaikan, menghiraukan, mengindahkan.
5)      Men+i
(Samsuri, 1988/87) Konfiks MEN+I dapat dilekati nomina, verba, atau adjektiva. Seperti (a) menghubungi, melukai, mengakhiri; (b) mendampingi, menyamai, menghampiri; (c) melebihi, mengasihi, mengurangi. Adapun makna dari kata konfiks MEN+I
a.       i. ‘kausatif’:memiliki, memusuhi, menempati;
ii. ‘melakukan’: mengalami, membawahi, mewakili;
iii. ‘memberi’: membatasi, menghargai, melukai.
b.      i. ‘transitif’ : mengawini, menyukai, menyetujui;
ii. ‘melakukan’: menghendaki, menemui, mengamati;
iii. ‘lokatif’: menduduki, melalui, mendiami.
c.       i. ‘transitif’: mengadili, mrnyamai, menyadari;
ii.‘kausatif’: melengkapi, memenuhi, membasahi;
iii. ‘melakukan’: mematuhi, menikmati, meyakini.
6)      Se+nya
Konfiks SE+NYA dapat diisi dengan nomina, verba, adjektiva, dan kata-kata sarana, seperti (a) sebaliknya, semulanya,(b) seadanya, selanjutnya, (c) sepenuhnya, sewajarnya, dan (d) sebagainya, semestinya. Adapun pengertian konfiks SE+NYA ialah sebagai berikut
a.       ‘pembentuk adverbia’: sebaliknya, seandainya, selanjutnya, secukupnya.
b.      ‘Pembentuk modalitas’ :sekiranya, sebenarnya, sesungguhnya.
7)      Ber+an:
(Samsuri,1988/90) konfiks BER+an dapat memperoleh dasar nomina, atau verba, atau adjektiva, seperti (a) bertalian, bersalaman, berlawanan; (b) berterbangan, bertentangan, bertebaran, dan (c) berlainan, berjauhan, berdekatan. Adapun pengertian konfiks BER+AN ialah sebagai berikut:
a.       Saling: bersalaman, berlawanan, berdekatan.
b.      Jamak/intensif: bertebaran, berterbangan, bermunculan.
Perhatikakn contoh berikut (Soenjono,dkk, 1997/81)
1.      Ber+datang+an : berdatangan.
2.      Ber+halang+an: berhalangan.
Prefiks ber- dan akhiran –an secara serentak ditempelkan pada kedua dasar itu. Secara diagramatis verba berdatangan dan berhalangan memperlihatkan proses penurunan kata yang berbeda.

Berdatangan                                                    Berhalangan 
                                                                                   
halangan
Ber   Datang    an                                                                                                                                                                                                                          
Ber                        Halang     an
Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa berhalangan tidak mengandung konfiks karena dipisahkannya ber- dari berhalangan justru meninggalkan bentuk, yakni halangan, yang bermakna “halangan”, namun  jika tidak dengan ber—an+ halang yang tidak dapat diartikan. Dengan batasan tersebut, maka kini kita ketahui bahwa gabungan seperti ber-an dapat membentuk konfiks dan dapat pula tidak. (Bambang Kaswanti P. dkk)
(Putrayasa, 2008/37) Prefiks Ber+an dalam contoh Berguguran adalah konfiks. Perhatikan contoh berikut:
1)      Ber+gugur+an: berguguran
Jika kata tersebut dipecah akan menjadi
Bergugur: tidak mempunyai arti
Guguran: mempunyai arti
Jika kita amati contoh Berguguran dan contoh berhalangan hampir sama, namun berbeda-beda pendapat.
(Soenjono,dkk, 1997/81) urutan penurunan verba mengikuti kaidah sebagai berikut.
1.      Jika prefiks tertentu mutlak diperlukan untuk mengubah kelas kata dari dasar tertentu menjadi verba, maka prefiks itu tinggi letaknya dalam hierarki penurunan kata.
Contoh:
darat (nomina)                            mendarat (verba)
layar (nomina)                             berlayar (verba)
2.      Jika prefiks tertentu terdapat bersama dengan sufiks tertentu dan kehadiran kedua afiks itu terpadu dan maknanya pun terpisahkan, maka baik prefiks maupun sufiks mempunyai tempat dalam hierarki penurunan kata yang sama tingginya. Dengan kata lain, prefiks dan sufiks itu merupakan konfiks.
Contoh:
Jatuh (verba)                   kejatuhan (verba)
Datang (verba)                berdatangan (verba)
3.      Jika prefiks tertentu terdapat pada verba dngan dasar nomina yang bersufiks tertentu, maka sufiks itu lebih tinggi letaknya daripada prefiks dalam hierarki penurunan kata.
Contoh:
Kaitan (nomina)                      berkaitan (verba)
Urutan (nomina)                      berurutan (verba)
4.      Jika prefiks tertentu terdapat bersama dengan akhiran tertentu, hubungan antara sufiks dan dasar telah menumbuhkan makna tersendiri, dan penambahan prefiks tidak mengubah makna tersendiri, dan penambahan prefiks tidak mengubah makna leksikal, maka tempat sufiks dalam hierarki penurunan kata lebih tinggi daripada prefiks.
Contoh:
Darat         daratan          mendaratkan
Kuning       kuningkan         menguningkan
Bentuk yang terletak di lajur tengah adalah verba dan prefiks meng- tidak berfungsi sebagai pembentuk verba.
5.      Jika prefiks tertentu terdapat bersama dengan akhiran tertentu, hubungan antara prefiks dan dasar kata tlah menghasilkan perubahan kelas kata, dan penambahan sufiks tidak mengubah kelas kata lagi, maka dalam hierarki penurunan kata prefiks itulah yang lebih tinggi daripada sufiks.
Contoh:
Isi         berisi          berisikan
Atap          beratap         beratapkan
6.      Jika prefiks tertentu terdapat bersama dengan sufiks tertentu, dan kedua-duanya menentukan makan leksikal tanpa menjadi konfiks, maka maknalah yang kita anggap menentukan hierarki pembentukan. Dasar verba transitif berhentikan, misalnya, kita anggap diturunkan dari berhenti, bukan hentikan, karena maknanya: berhentikan “sebabkan berhenti”, bukan ditandai oleh hentikan.

2.3Pengertian Imbuhan Gabung

Imbuhan gabung adalah imbuhan yang dibubuhi prefiks dan sufiks yang secara tidak bersamaan diletakkan pada dasar kata.

2.4 Bentuk Imbuhan Gabung

            Terdapat beberapa imbuhan gabung pada proses pembentukan kata dalam bahasa Indonesia antara lain :
2.4.1  Imbuhan gabung  BER- - KAN
Imbuhan gabung  BER- - KAN adalah awalan  Ber- dan akhiran – KAN yang secara bersama – sama digunakan pada sebuah kata dasar. Cara mengimbuhkannya dilakukan secara bertahap. Mula- mula diberi awalan BER – kemudian baru diberi akhiran – KAN. Makna yang didapatkan dalam Imbuhan gabung BER - -KAN adalah
Contoh :
-          Beralaskan
-          Bertaburkan
-          Berproseskan
Makna yang didapatkan dalam Imbuhan gabung BER - -KAN adalah
1.      Menjadikan yang disebut pelengkapnya sebagai yang disebut kata dasarnya.
Contoh : yang berwajib menangkapnya berdasarkan laporan dari masyarakat. Jadi, kata “ berdasarkan” artinya menjadikan ( laporan dari masyarakat) sebagai dasar.

2.4.2 Imbuhan gabung BER- - AN
            Imbuhan gabung BER- -AN  adalah awalan BER- dan akhiran – AN yang secara bersama – sama digunakan pada sebuah kata dasar. Cara mengimbuhkannya dilakukan secara sekaligus.
Contoh :
-          Berkenalan
-          Berdekatan
-          Bermunculan
Makna yang didapat dalam imbuhan gabung BER- - AN adalah
1.      Banyak serta tidak teratur
Contoh: mereka berlarian ke sana sini untuk menyelamatkan diri. Jadi, kata “berlarian” artinya banyak yang berlari dan arahnya tidak teratur.
2.      Saling atau berbalasan.
Contoh: kedua jalan itu berpotongan di balik bukit itu. Jadi, kata “berpotongan” artinya saling memotong.
3.      Saling berada di
Contoh: rumah saya berseberangan dengan kantor pos. Jadi, kata “berseberangan” artinya saling berada diseberang.
2.4.3 Imbuhan gabung PER - - KAN
            Imbuhan gabung PER - - KAN adalah awalan PER- dan akhiran KAN yang digunakan secara bersama – sama pada sebuah kata dasar. Pengimbuhannya dilakukan secara serentak.
Contoh :
-          Perdebatkan
-          Persatukan
Makna yang didapatkan dalam Imbuhan gabung PER - -KAN adalah
1.      Jadikan bahan
Contoh: tari-tarian itu akan kami pertunjukkan lagi. Jadi, kata “pertujukkan” artinya jadikan bahan pertunjukan.
2.      Jadikan supaya
Contoh: tamu yang saya perkenalkan tadi adalah seorang polisi. Jadi, kata “perkenalkan” artinya jadikan supaya kenal.
3.      Lakukan
Contoh: pertimbangkan baik-baik anjuran itu. Jadi, kata “pertimbangkan” artinya lakukan pertimbangan.
4.      Jadikan me-
Contoh: tolong perdengarkan dulu suaranya. Jadi, kata “perdengarkan” artinya jadikan orang lain mendengar.
5.      Jadikan ber-
Contoh: anda akan saya pertemukan dengan beliau. Jadi, kata “pertemukan” artinya jadikan bertemu.


2.4.4 Imbuhan gabung PER - - I
            Imbuhan gabung PER - - I adalah awalan PER- dan akhiran  - I yang digunakan secara bersama – sama pada sebuah kata dasar. Pengimbuhannya dilakukan secara serentak.
Contoh :
-          Persepakati
-          Persekutui
-          Perbaharui
Makna yang didapatkan dalam Imbuhan gabung PER - -I adalah
1.      Lakukan supaya jadi
Contoh: Sepeda Motor itu harus kamu perbaiki. Jadi, kata “perbaiki” artinya lakukan supaya baik.
2.      Lakukan yang disebut kata dasarnya pada objek
Contoh: usul itu belum tentu dia persetujui. Jadi, kata “persetujui” artinya lakukan persetujuan ( pada usul itu ).
2.4.5 Imbuhan gabung ME - - KAN
            Imbuhan gabung ME - - KAN  adalah awalan ME- dan akhiran  - KAN  yang digunakan secara bersama – sama pada sebuah kata dasar. Pengimbuhannya dilakukan secara bertahap.
Contoh :
-          Merindukan
-          Melarikan
-          Merasakan
Makna yang didapatkan dalam Imbuhan gabung ME - -KAN adalah
1.      Menyebabkan jadi disebut kata dasarnya
Contoh: Lim Swie King mengalahkan Misbun Sidek. Jadi, kata “mengalahkan” artinya membuat jadi kalah.
2.      Melakukan sesuatu untuk orang lain
Contoh: Ibu membukakan tamu pintu. Jadi, kata “membukakan” artinya membuka untuk ( tamu).
2.4.6 Imbuhan gabung ME - - I
 Imbuhan gabung ME - - I adalah awalan ME- dan akhiran  - I  yang digunakan secara bersama – sama pada sebuah kata dasar. Pengimbuhannya dilakukan secara bertahap.
Contoh :
-          Melalui
-          Menulisi
-          Merestui
Makna yang didapatkan dalam Imbuhan gabung ME - I adalah
1.      Membuat jadi yang disebut kata dasarnya pada
Contoh: bulan menerangi bumi. Jadi, kata “menerangi” artinya membuat jadi terang padabumi.
2.      Memberi atau membubuhi pada
Contoh: siapa yang menggarami laut? Jadi, kata “menggarami” artinya memberi atau membubuhi garam pada laut.
3.      Melakukan pada
Contoh: mereka menanami halaman rumahnya dengan berbagai tanaman hias. Jadi, kata “menanami” artinya melakukan pekerjaan tanam di (halaman rumahnya).
4.      Melakukan berulang-ulang
Contoh: mereka memukuli pencuri itu sampai babak belur. Jadi, kata “memukuli” artinya berulang kali memukul.
5.      Merasa pada
Contoh: dia menyenangi music klasik. Jadi, kata “menyenangi” artinya merasa senang pada music klasik.
2.4.7  Imbuhan gabung MEMPER-
            Imbuhan gabung MEMPER- adalah awalan ME dan awalan PER yang digunakan secara bersama – sama pada sebuah kata dasar.Pengimbuhannya dilakukan secara bertahap.
Contoh :
-          Memperbudak
-          Memperluas
-          Memperkeras
-          Mempersulit
Makna yang didapatkan dalam Imbuhan gabung MEMPER -  adalah
1.      Membuat jadi lebih
Contoh: jalan layang digunakan untuk memperlancar lalu lintas. Jadi, kata “memperlancar” artinya membuat jadi lebih lancar.
2.      Menjadikan atau menganggap lebih
Contoh: saya tidak dapat memperistri gadis seperti dia. Jadi, kata “memperistri” artinya menjadikan istri.
2.4.8 Imbuhan gabung MEMPER- - KAN
Imbuhan gabung MEMPER- - KAN adalah awalan ME - , awalan PER, dan akhiran KAN yang digunakan secara bersama – sama pada sebuah kata dasar. Pengimbuhannya dilakukan secara bertahap.
Contoh :
-          Memperhatikan
-          Mempersembahkan
-          Mempertimbangkan
-          Memperdengarkan
Makna yang didapatkan dalam Imbuhan gabung MEMPER - -KAN adalah
1.      Menjadikan bahan
Contoh: mereka masih saja memperdebatkan persoalan itu. Jadi, kata “memperdebatkan” artinya menjadikan ( persoalan itu) sebagai bahan perdebatan.
2.      Menjadikan supaya
Contoh: saya ingin memperkenalkan kamu kepada ayahku. Jadi, kata “memperkenalkan” menjadikan supaya kamu supaya berkenalan.
3.      Menjadikan per – an
Contoh: SCTV akan mempersembahkan kesenian daerah. Jadi, kata “mepersembahkan” artinya melakukan persembahan.
4.      Menjadikan dapat di
Contoh: kami akan memperlihatkan naskah aslinya. Jadi, kata “memperlihatkan” artinya menjadikan dapat dilihat.
5.      Menjadikan ber-
Contoh: janganlah kamu mempersekutukan Tuhan. Jadi, kata “mempersekutukan” artinya menjadikan bersekutu
2.4.9 Imbuhan gabung MEMPER- - I
Imbuhan gabung MEMPER- - I adalah awalan ME - , awalan PER, dan akhiran I yang digunakan secara bersama – sama pada sebuah kata dasar. Pengimbuhannya dilakukan secara bertahap.
Contoh :
-          Mempermalui
-          Mempersetujui
-          Memperbaiki
Makna yang didapatkan dalam Imbuhan gabung MEMPER - - I adalah
1.      Membuat supaya objeknya menjadi atau menjadi lebih
Contoh: saya akan memperbaiki dulu rumah itu. Jadi, kata “memperbaiki” artinya membuat agar rumah itu menjadi baik.
2.      Melakukan yang disebut kata dasar terhadap objeknya
Contoh: siapa yang hanya memperturuti kata hatinya akan celaka. Jadi, kata “memperturuti” artinya melakukan agar segala ( kata hatinya) terturuti.
2.4.10  Imbuhan gabung DI - - KAN
            Imbuhan gabung DI- - KAN berfungsi membentuk kata kerja pasif sebagai kebalikan dari kata kerja aktif berimbuhan gabung ME- -KAN.
Contoh:
-          digunakan menjadi mengunakan
-          diberikan menjadi memberikan
2.4.11 Imbuhan gabung DI - -I
            Imbuhan gabung DI- - I berfungsi membentuk kata kerja pasif sebagai kebalikan dari kata kerja aktif berimbuhan gabung ME- -I
Contoh :
-          direstui menjadi merestui
-          dimasuki menjadi memasuki
2.4.12 Imbuhan gabung DIPER-
Imbuhan gabung DIPER -  berfungsi membentuk kata kerja pasif sebagai kebalikan dari kata kerja aktif berimbuhan gabung MEMPER-
Contoh :
-          diperkecil menjadi memperkecil
-          dipercepat menjadi mempercepat
2.4.13 Imbuhan gabung DIPER- - KAN
Imbuhan gabung DIPER - - KAN  berfungsi membentuk kata kerja pasif sebagai kebalikan dari kata kerja aktif berimbuhan gabung MEMPER- - KAN
Contoh:
-          dipersembahkan menjadi mempersembahkan
-          dipertemukan menjadi mempertemukan
2.4.14 Imbuhan DIPER - - I
Imbuhan gabung DIPER - - I  berfungsi membentuk kata kerja pasif sebagai kebalikan dari kata kerja aktif berimbuhan gabung MEMPER- - I
Contoh:
-          diperbaiki menjadi memperbaiki
-          dipertenngkari menjadi mempertengkari
2.4.15 Imbuhan gabung TER - - KAN
Imbuhan gabung TER - - KAN  adalah awalan TER- dan akhiran  - KAN  yang digunakan secara bersama – sama pada sebuah kata dasar. Pengimbuhannya dilakukan secara bertahap.
Contoh:
-          tersembunyikan
-          tersampaikan
-          terselubungkan
Makna yang didapatkan dalam Imbuhan gabung TER - - KAN adalah
1.      Dapat dilakukan
Contoh: akhirnya tugas yang berat itu terselesikan juga. Jadi, kata “terselesaikan” artinya dapat diselesaikan.
2.      Tidak sengaja terjadi
Contoh: kami akan terugikan oleh peraturan itu. Jadi, kata “terugikan” artinya tidak sengaja dirugikan.
2.4.16 Imbuhan gabung TER- - I
Imbuhan gabung TER - -I  adalah awalan TER- dan akhiran  - I yang digunakan secara bersama – sama pada sebuah kata dasar. Pengimbuhannya dilakukan secara bertahap.
Contoh :
-          terselenggarai
-          terpenuhi
Makna yang didapatkan dalam Imbuhan gabung TER - - I adalah
1.      Dapat dilakukan
Contoh: permintaain kami akhirnya terpenuhi juga. Jadi, kata “terpenuhi” artinya dapat dipenuhi.
2.      Tidak sengaja terjadi
Contoh: bukunya kotor terperciki tinta. Jadi, kata “terperciki” artinya tidak sengaja kena percikan tinta.
2.4.17 Imbuhan gabung KE- - AN
Imbuhan gabung KE - -AN  adalah awalan KE- dan akhiran  - AN yang digunakan secara bersama – sama pada sebuah kata dasar. Pengimbuhannya dilakukan secara serentak.
Contoh :
-          kesaktian
-          keharuman
-          kesejukan
Makna yang didapatkan dalam Imbuhan gabung KE- - AN adalah
1.      Hal atau peristiwa sebagai suatu keadaan/sifat
Contoh:kedatangan beliau disambuat oleh ketua panitia. Jadi, kata “kedatangan” artinya hal atau peristiwa dating ( beliau ).
2.      Tempat
Contoh: Ibu pergi ke kelurahan untuk mengurusi KTP. Jadi, kata “kelurahan” artinya kantor tempat lurah.
3.      Sedikit bersifat
Contoh: warnanya kuning kehijauan. Jadi, kata “kehijauan” artinya sedikit berwarna hijau.
4.      Kena atau mengalami
Contoh: tanpa baju tebal kita akan kedinginan di daerah itu. Jadi, kata “kedinginan” artinya terkena hawa dingin.
5.      Terlalu
Contoh: jangan banyak-banyak garamnya, nanti keasinan. Jadi, kata “keasinan” artinya terlalu asin.
6.      Hal atau masalah
Contoh: ayahku adalah seorang ahli kehutanan. Jadi, kata “kehutanan” artinya hal atau masalah hutan.
2.4.18 Imbuhan gabung SE- - NYA
Imbuhan gabung SE- -NYA  adalah awalan SE- dan akhiran  - NYA  yang digunakan secara bersama – sama pada sebuah kata dasar. Pengimbuhannya ada dua cara yaitu dengan bersamaan dan secara bertahap. Fungsi imbuhan gabung SE- - NYA adalah untuk membentuk kata penghubung dan kata keterangan.
Contoh :
-          Setibanya
-          Sehebatnya
-          Sepintarnya
2.4.19 Imbuhan gabung PER- - AN
Imbuhan gabung PER- -AN  adalah awalan PER- dan akhiran  - AN  yang diimbuhkan secara sekaligus pada sebuah bentuk dasar. Imbuhan gabung PER- - AN mempunyai tiga macam bentuk. Yaitu Per- -an, Pe- -an dan Pel- -an.
Contoh Per- -an
-          Persatuan
-          Perserikatan
-          Perikanan
Contoh Pe- -an
-          Pekerjaan
-          Peternakan
Contoh Pel- - an
-          Pelajaran
-          Pelacakan
Makna yang didapatkan dalam Imbuhan gabung PER- - AN adalah
1.      Menyatakan ‘hal melakukan’
Contoh : kapan pergerakan kebangsaan dimulai? Jadi kata pergerakan artinya ‘hal bergerak’
2.      Menyatakan ‘tentang atau masalah’
Contoh : perekonomian menjadi bahan pembicaraan utama dalam rapat itu. Jadi kata perekonomian artinya ‘ masalah ekonomi’.
3.      Menyatakan ‘tempat kejadian’
Contoh : rumah – rumah peristirahatan banyak di daerah itu. Jadi kata peristirahatan artinya ‘tempat beristirahat’
4.      Menyatakan ‘kawasan, wilayah atau daerah’
Contoh : mereka tinggal di pegunungan. Jadi kata pegunungan artinya ‘daerah yang bergunung-gunung’.
2.4.20 Imbuhan gabung PE- -AN
Imbuhan gabung PE- -AN  adalah awalan PE- dan akhiran  - AN  yang diimbuhkan secara bersamaan pada sebuah bentuk dasar. Imbuhan gabung PER- - AN mempunyai enam macam bentuk. Yaitu Pe- -an, Pem- -an, Pen - - an, Peny- -an, Peng- -an, dan penge- - an.
Contoh Pe - - an
-          Pelarian
-          Perawatan
Contoh Pem- - an
-          Pembinaan
-          Pembacaan
Contoh Pen- - an
-          Pendirian
-          Pendapatan
Contoh Peny- - an
-          Penyaringan
-          Penyetoran
-          Penyusunan
Contoh Peng - - an
-          Penghabisan
-          Pengedaran
Contoh penge- - an
-          Pengesahan
-          pengelasan
Makna yang didapatkan dalam Imbuhan gabung PE- - AN adalah
1.      menyatakan hal atau peristiwa
contoh : pemasaran barang – barang itu tidak lancer. Jadi kata pemasaran artnya ‘hal memasarkan’.
2.      menyatakan proses
contoh : pembayaran dilakukan bertahap. Jadi kata pembayaran artinya ‘proses membayar’.
3.      menyatakan tempat
contoh : ayah bekerja di pelelangan ikan. Jadi kata pelelangan artinya ‘tempat melelang’.
4.      menyatakan alat
contoh : ibu membeli penggorengan baru. Jadi kata penggoengan artinya ‘alat untuk menggoreng’.

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

            Afiksasi adalah cara pembentukan kata dengan membubuhkan afiks atau imbuhan pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks. Cara pembentukan kata dengan afiks tersebut tergolong cara yang sangat produktif dalam pembentukan kata pada bahasa Indonesia mengingat bahasa Indonesia menganut sistem aglutinatif (menempel).
            Afiks yang dibubuhkan dalam pembentukan kata tersebut terdiri atas prefiks (awalan), infiks (sisipan), sufiks (akhiran), konfiks, dan imbuhan gabung. Kata yang dihasilkan dari proses tersebut disebut kata berimbuhan dan tergolong ke dalam jenis kata turunan.

3.2 Saran

Dengan adanya materi konfiks dan imbuhan gabung yang disampaikan dalam makalah ini , kami berharap agar  mahasiswa lebih memahami mengenai  morfologi dalam bidang konfiks dan imbuhan gabung, tidak hanya itu dengan  adanya materi ini, semoga bermaanfaat untuk mendidik seorang siswa.

Komentar

Postingan Populer